Yahoo Αναζήτηση Διαδυκτίου

Αποτελέσματα Αναζήτησης

  1. Nobel Prize diberikan untuk mereka yang bergelut di bidang fisika, kimia, sastra, perdamaian, dan kedokteran. Berikut 4 orang Indonesia yang pernah dinominasikan untuk menerima Nobel Prize. Baca juga: 5 Indonesian Philantropist That Are Changing The World.

  2. 17 Ιουν 2022 · Sejumlah karyanya yang terkenal adalah Bumi Manusia, Di Tepi Kali Bekasi, Anak Semua Bangsa, dan Gadis Pantai. Sejak tahun 1996, Pram berkali-kali menjadi kandidat penerima Nobel di bidang sastra kendati belum pernah menerimanya sampai akhir hayat.

  3. 20 Μαΐ 2023 · Sejarawan Peter Carey menyebutkan, sekurangnya ada dua orang Indonesia yang sempat berpotensi menerima Nobel: sastrawan Pramoedya Ananta Toer yang melahirkan tetralogi Buru dan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang mendorong perdamaian di Aceh.

  4. 4 Ιαν 2022 · Namun salah satu peneliti yang pernah meraih Hadiah Nobel di bidang Fisiologi atau Kedokteran, ternyata pernah berkiprah di Indonesia yang dulu masih bernama Hindia Belanda. Nama ilmuwan tersebut adalah Christiaan Eijkman. Dikutip dari laman resmi Nobel Prize, Eijkman lahir pada 11 Agustus 1858 di Nijkerk, Gelderland, Belanda.

  5. 12 Σεπ 2022 · Berikut tokoh Indonesia yang pernah menjadi nominator Nobel Prize. 1. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Presiden keenam Indonesia ini sempat menjadi kandidat penerima Nobel Perdamaian pada tahun 2006. Namanya masuk ke dalam daftar setelah berhasil melakukan perdamaian antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

  6. 16 Μαΐ 2004 · ANDA selalu menyebut tahun 2020, Indonesia meraih Nobel. Kenapa begitu antusias? Karena dengan Nobel, Indonesia bisa lebih maju. Coba lihat Pakistan. Negara itu miskin. Sekarang orang bilang sains di Pakistan itu bagus karena ada Abdus Salam yang dapat Nobel. Jadi, Nobel semacam simbol yang akan menarik orang.

  7. 11 Σεπ 2022 · Berikut tokoh Indonesia yang pernah menjadi nominator Nobel Prize. 1. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Presiden keenam Indonesia ini sempat menjadi kandidat penerima Nobel Perdamaian pada tahun 2006. Namanya masuk ke dalam daftar setelah berhasil melakukan perdamaian antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM)

  1. Γίνεται επίσης αναζήτηση για