Αποτελέσματα Αναζήτησης
10 Οκτ 2019 · Sastra merupakan karya tulisan indah (belle letters) yang mencatatkan sesuatu dalam bentuk bahasa yang dipadatkan, didalamkan, dibelitkan, dipanjangpendekan dan diputarbalikan, dijadikan ganjil atau cara penggubahan estetis lainnya melalui alat bahasa (Eagleton, 2010, hlm.4).
1 Ιουν 2024 · Bahasa dan Seni: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Pengajarannya is a double-blind peer-reviewed international journal published twice a year in February and August (P-ISSN: 0854-8277) (E-ISSN: 2550-0635). This journal publishes scientific articles on language, literature, art, as well as their relation to teaching. lt publishes empirical and ...
11 Οκτ 2023 · Seni sastra adalah salah satu cabang seni yang menggunakan bahasa tulis atau lisan untuk menyampaikan pesan-pesan keindahan, emosi, dan pemikiran. Melalui penggunaan bahasa yang indah dan kreatif, seni sastra mampu mempengaruhi perasaan dan pikiran pembaca atau penontonnya.
Informasi kekayaan alam, dengan keanekaragaman kebudayaannya, dapat disebarluaskan dari individu ke individu yang lain, dari satu masyarakat ke masyarakat yang lain, dan sebagainya. Aspek kebudayaan yang paling banyak memanfaatkan kata-kata, dalam hubungan ini sebagai bahasa, adalah sastra.
sastra adalah suatu produk kehidupan yang mengandung nilai sosial dan budaya dari suatu fenomena kehidupan manusia. Karya sastra dapat dilihat dari segi sosiologi dengan mempertimbangkan segi-segi kemasyarakatan. Segi-segi kemasyarakatan menyangkut manusia dengan lingkungannya, struktur masyarakat, lembaga, dan proses sosial.
1 Αυγ 2024 · Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya is a peer-reviewed and open-access scientific journal managed by the Faculty of Cultural Studies, Mulawarman University, Indonesia. This journal is published four times a year in January, April, July, and October.
Berbeda dari para politisi atau ahli hukum, misalnya, para sastrawan menyuarakan apa yang ada di dalam masyarakat secara tidak langsung, melainkan melalui kode budaya primer, yakni bahasa; dan karya sastra itu sendiri merupakan kode budaya sekunder (Ratna, 2007; Teeuw, 1984).