Αποτελέσματα Αναζήτησης
Atresia folikuler adalah pecahnya folikel ovarian, yang terdiri dari oosit yang dikelilingi oleh sel granulosa dan sel-sel teka internal dan eksternal. Kejadian tersebut terjadi secara berkelanjutan sepanjang kehidupan wanita, saat mereka lahir dengan jutaan folikel namun hanya akan berovulasi sebanyak sekitar 400 kali pada masa hidup mereka ...
1 Δεκ 1994 · GREATER THAN 99% of ovarian follicles undergo a degenerative process called atresia during reproductive life. Extending earlier morphological analysis, recent studies have demonstrated that apoptotic cell death is the molecular mechanism underlying follicle atresia.
Follicular atresia occurs on a monthly basis, as a cohort of up to 50 follicles may be recruited, resulting in one dominant follicle proceeding to ovulation while the others are absorbed. However, 80% of follicular atresia may be due to a gonadotropin-independent process.
Follicular atresia refers to the process in which a follicle fails to develop, thus preventing it from ovulating and releasing an egg. [1] It is a normal, naturally occurring progression that occurs as mammalian ovaries age.
Folikulogenesis dimulai dengan diambilnya folikel primordial ke dalam suatu kumpulan yang berisi folikel-folikel yang sedang tumbuh berkembang dan dapat diakhiri baik dengan ovulasi atau mati menjadi atresia. Pada wanita, folikulogenesis merupakan proses yang sangat
Folikulogenesis atau dapat diterjemahkan sebagai proses pematangan folikel adalah proses tumbuh dan diferensiasi folikel yang dimulai dari kehidupan primordial sel germinalis menjadi sel telur primer dengan struktur yang melapisinya yang disebut folikel primordial.
Atresia folikuler adalah pecahnya folikel ovarian, yang terdiri dari oosit yang dikelilingi oleh sel granulosa dan sel-sel teka internal dan eksternal. Kejadian tersebut terjadi secara berkelanjutan sepanjang kehidupan wanita, saat mereka lahir dengan jutaan folikel namun hanya akan berovulasi sebanyak sekitar 400 kali pada masa hidup mereka.