Αποτελέσματα Αναζήτησης
Rumah Kaca merupakan novel keempat sekaligus penutup dari Tetralogi Buru yang ditulis oleh Pramoedya Anata Toer. Dibandingkan ketiga pendahulunya yaitu Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, dan Jejak Langkah, terdapat perbedaan yang cukup mencolok pada Rumah Kaca karena tidak mengambil Minke atau Tirto Adhi Soerjo sebagai tokoh utama.
22 Δεκ 2023 · Novel Rumah Kaca adalah sebuah karya fiksi sejarah yang menggambarkan kehidupan politik pada masa Hindia-Belanda. Secara umum, ringkasan novel Rumah Kaca karya Pramoedya Ananta Toer berkisah tentang pengawasan terhadap tokoh utama, Minke, sebelum, saat, dan setelah ia diasingkan ke Maluku Utara.
14 Απρ 2012 · Ternyata Minke (dalam Rumah Kaca), atas titah Gubernur Jendral Hindia-Belanda, diangsingkan ke pulau terpencil di Maluku Utara dan semua kegiatannya dibekukan oleh pemerintah kolonial--termasuk semua aset dan hasil jerih payahnya (tabungan uang) tanpa sepengetahuannya.
9 Νοε 2023 · Rumah Kaca merupakan novel keempat sekaligus penutup dari Tetralogi Buru yang ditulis oleh Pramoedya Anata Toer. Dibandingkan ketiga pendahulunya yaitu Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, dan Jejak Langkah, terdapat perbedaan yang cukup mencolok pada Rumah Kaca karena tidak mengambil Minke atau Tirto Adhi Soerjo sebagai tokoh utama.
23 Δεκ 2022 · Dalam resensi novel rumah kaca Pramoedya Ananta Toer mengulas beberapa unsur penting yang terdapat dalam novel tersebut. Seperti identitas, sinopsis, intrinsik dan ekstrinsik. Kelebihan serta kekurangan. Artikel ini menjawab semua pertanyaan kamu mengenai detail penting dalam novel. Simak yuk! Identitas Novel Rumah Kaca Pramoedya Ananta Toer
6 Σεπ 2021 · Dalam Rumah Kaca, Pramoedya ingin menceritakan alurnya yang berbeda dari tiga buku sebelumnya, Bumi Manusia sampai Jejak Langkah. Roman Rumah Kaca memperlihatkan Tuan Pangemanann—pejabat Gubernur Jenderal Hindia sebagai komandan yang memimpin pemboikotan usaha jurnalistik Minke di Medan Prijaji melakukan tugasnya, dengan cara mengumpulkan ...
26 Δεκ 2018 · Jacques Pangemanann adalah seorang anak bangsa berpendidikan Eropa asal Makassar yang bekerja pada pemerintah kolonial. Kisah hidupnya berawal dari dirinya sebagai yatim piatu yang kemudian diangkat anak oleh Tuan De Cagnie, seorang apoteker berkebangsaan Perancis.