Αποτελέσματα Αναζήτησης
menghasilkan remaja melakukan perilaku merokok sebesar 11 orang termasuk dalam kategori perilaku merokok ringan dan 10 orang masuk dalam kategori perilaku merokok berat (Wijaya dan Sajidah, 2015). 2) Pengaruh teman, disini diartikan bahwa semakin banyak remaja merokok, maka kemungkinan teman sebayanya juga seorang
Remaja (PKPR). Pendekatan ini bertujuan untuk mendorong provider khususnya Puskesmas mampu memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif, sesuai dan memenuhi kebutuhan remaja yang menginginkan privacy, diakui, dihargai dan dilibatkan dalam perencanaan, pelaksanaan sampai eva.
Prevalensi pengguna rokok remaja umur 10-18 tahun di Indonesia mengalami peningkatan yang awalnya 7.2% di tahun 2013 menjadi 9.1% di tahun 2018 (Riskesdas, 2018). Berdasarkan World Health Organization pada tahun 2019 pengguna rokok umur 13-15 tahun di Indonesia keseluruhan sebanyak 19.2%, dengan pengguna rokok laki-laki sebanyak 35.6%, dan pengguna
Berdasarkan hasil angket usia remaja yang merokok yaitu 28,6% berusia 15 tahun, 22,9% berusia 16 tahun, 31,4% berusia 17 tahun, 8,6% berusia 18 tahun, 8,6% berusia 19 tahun.
Studi ini menginvestigasi faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku merokok pada remaja. Peer attachment, stres (peningkatan beban kerja, rendahnya performa akademik, dan nilai yang rendah), pola asuh (authoritarian, otoritatif, dan permisif) dihipotesiskan mempengaruhi keterlibatan remaja dalam merokok. 249 siswa dari SMP Darussalam
Latar belakang: Merokok merupakan penyebab kematian utama di dunia yang dapat dicegah. Sebagian besar perokok mulai merokok saat remaja. Tujuan: Studi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor sosial dengan perilaku merokok pelajar di Indonesia.
5 Σεπ 2021 · Hasil penelitian ini menunjukkan korelasi positif yang signifikan antara personal fable dengan perilaku merokok pada remaja laki-laki setingkat SMP yang merokok dengan taraf 35%.