Αποτελέσματα Αναζήτησης
Penelitian eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak bawang merah terhadap persentasi setek hidup dan perakaran setek daun Sansevieria trifasciata. Metode penelitian yang diujikan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan desain Faktorial.
Tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.) termasuk ke dalam kelompok rempah dan memiliki nilai ekonomi tinggi. Bawang merah umumnya diperbanyak secara vegetatif menggunakan umbi. Perbanyakan secara vegetatif memiliki kelemahan yaitu membutuhkan bahan tanam yang banyak. Kebutuhan benih bawang merah sebagai
keragaman genetik tanaman bawang merah menggunakan marka morfologi dan ISSR yang diharapkan dapat dijadikan informasi dasar dalam pengelolaan sumber daya genetik dan perakitan bibit unggul bawang merah. BAHAN DAN METODE Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 sampai dengan September 2015. Penanaman bawang merah
Preparat jaringan tumbuhan dengan menggunakan pewarna alami larutan buah murbei (Morus alba L) pada akar bawang merah (Allium ascalonicum L.) sebagai media belajar jaringan tumbuhan praktikum biologi sel dengan rata-rata 4 dan persentase 80% dengan kriteria “sangat baik”.
Laporan ini mengamati struktur sel bawang merah di bawah mikroskop dan menjelaskan fitur-fitur utama sel tumbuhan seperti membran sel, nukleus, sitoplasma, organel-organel seperti vakuola dan ribosom.
Tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan sayuran umbi yang serbaguna yang dapat digunakan sebagai penyedap aneka masakan atau sebagai obat tradisional. Tanaman ini sering digunakan pada pengamatan mitosis karena memiliki pertumbuhan yang cepat, mudah didapat, dan harganya terjangkau. Pada
struktur dan fungsi sel”, yang mana KD pada kurikulum 2013 adalah 4.1 Melakukan pengamatan mikroskopis sel umbi lapis bawang merah dan sel epitel pipi, mengidentifikasi organel penyusunnya serta fungsinya.