Αποτελέσματα Αναζήτησης
Pengertian falsafah 5S yaitu: a. Seiri adalah dengan menyisihkan barang yang dianggap tidak diperlukan dan barang yang dianggap tidak diperlukan di tempat kerja dibuang. Merupakan langkah awal dalam menjalankan budaya 5S, yaitu membuang/menyortir/ menyingkirkan barang-barang, file-file yang tidak digunakan lagi ke tempat pembuangan.
dalam Devani & Fitria (2016), tujuan yang diharapkan dari 5S adalah sebagai berikut : 1. Keamanan Pemilahan dan penataan dalam lingkungan kerja mejadikan kondisi yang rapi dan tertara sehingga sangat berperan dalam hal keamanan. Tak heran jika pemilahan dan penataan seringkali muncul pada poster-poster perusahaan. 2. Tempat kerja yang rapi
5 Οκτ 2023 · 5S adalah sebuah konsep manajemen visual yang berasal dari Jepang. Konsep ini terdiri dari lima kata-kata Jepang yang dimulai dengan huruf “S”, yaitu Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke. 5S bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang efisien, teratur, dan terorganisir.
28 Αυγ 2018 · Pada tahun 2000-an, 5S terus berkembang dan digunakan oleh organisasi di seluruh dunia. Di Indonesia, metode ini dikenal sebagai 5R, yang merupakan akronim dari Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin. Penerapan 5S/5R telah membantu banyak perusahaan dalam meningkatkan efisiensi operasional dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik. Elemen 5S
25 Απρ 2024 · Dalam dunia bisnis dan manajemen operasional, efisiensi dan produktivitas merupakan kunci untuk mencapai kesuksesan. Salah satu pendekatan yang telah terbukti efektif dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas adalah melalui penerapan prinsip 5S.
Budaya Kerja 5R atau 5S. S5 dalam bahasa Indonesia disebut sebagai 5R antara lain (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin). Menurut Kristaianti (2000) 5R atau 5S merupakan dasar awal baru untuk peningkatan ringkat produktivitas dan kemampuan perusahaan dalam bersaing dari langkah awal sampai langkah akhir untuk menjadi industri maju.
ABSTRAK. Tujuan dari penelitian iniadalah untuk mengetahui persentase tanggapan positif dan negatif karyawan terhadap implementasi 5S, mengetahui masalah–masalah dalam penerapan 5S pada bagian proses maintenance, serta untuk menentukan proses pengendalian dan tindak lanjut penerapan 5S pada bagian proses maintenance di PT.