Αποτελέσματα Αναζήτησης
8 Οκτ 2014 · Secara garis besar para sosiolog teoretisi politik Islam me-rumuskan teori-teori tentang hubungan agama dan negara serta membedakannya menjadi tiga paradigma yaitu paradigma integralistik,...
Penelitian ini membahas pemikiran Islam mengenai hubungan negara dan agama (Islam) dengan sub masalah 1) pengertian komprehensif mengenai negara dan agama dalam konsepsi Islam; 2) pandangan para ulama mengenai korelasi agama dan negara; dan 3) pemikiran tentang rekonsiliasi Islam dan demokrasi.
Ragam konsep negara dalam Islam merupakan konsekuensi dari perbedaan paradigma dan metode berpikir. Negara integral menempatkan masa lalu Islam sebagai preferensi normatif (romantisme historis/providential theory) dan membaca masa lalu dengan nalar bayani (harfiyah, tekstual dan menepikan konteks sosio-historis (s - u ).
Mengenai relasi agama dan negara, Islam sejak awal sejarahnya tidak memberikan ketentuan yang pasti tentang bagaimana bentuk dan konsep negara yang dikehendaki. Di sinilah letak timbulnya berbagai penafsiran dan upaya. Sementara pihak menghendaki tegaknya negara Islam.
sejauhmana Islam menggariskan konsep secara clear-cut tentang negara, politik, dan sistem pemerintahan. Penghampiran yang menekankan dimensi formalisme dan skripuralisme ini bertunjang pada sebuah premis bahwa Islam memiliki konsep tentang negara.
Hasil penelitian ini bahwa terdapat empat pendekatan dalam memahami Formalisasi Syari‟at Islam pada suatu Negara, yaitu pendekatan formalistik-legalistik, pendekatan strukturalistik, kulturalistik, dan subtansialistik. Kata Kunci: Formalisasi Negara Islam, Formalistik-legalistik, Strukturalistik, Kulturalistik dan Subtansialistik.
31 Αυγ 2023 · Dari uraian yang terpapar di atas, ada kemungkinan untuk memahami bahwa penelitian Islam tentang hubungan antara agama dan negara terutama dalam hal ketatanegaraan, demokrasi, dan hak asasi manusia, dikatakan bahwa Islam memberikan prinsip-prinsip untuk pembentukan negara, dengan adanya konsep khalifah.