Αποτελέσματα Αναζήτησης
Nobel Prize diberikan untuk mereka yang bergelut di bidang fisika, kimia, sastra, perdamaian, dan kedokteran. Berikut 4 orang Indonesia yang pernah dinominasikan untuk menerima Nobel Prize. Baca juga: 5 Indonesian Philantropist That Are Changing The World.
4 ημέρες πριν · Kontribusi mereka telah membawa kemajuan di berbagai bidang, mulai dari teknologi hingga kesehatan. Berikut adalah 12 ilmuwan Indonesia yang karyanya memberi dampak besar bagi kehidupan manusia: 1. BJ Habibie. – Penemuan: N-250 Gatotkaca dan Teori Habibie (crack progression theory).
17 Ιουν 2022 · Pramoedya Ananta Toer merupakan salah satu sastrawan yang paling berpengaruh di Angkatan 45. Sejumlah karyanya yang terkenal adalah Bumi Manusia, Di Tepi Kali Bekasi, Anak Semua Bangsa, dan Gadis Pantai. Sejak tahun 1996, Pram berkali-kali menjadi kandidat penerima Nobel di bidang sastra kendati belum pernah menerimanya sampai akhir hayat. Pram ...
12 Σεπ 2022 · Berikut tokoh Indonesia yang pernah menjadi nominator Nobel Prize. 1. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Presiden keenam Indonesia ini sempat menjadi kandidat penerima Nobel Perdamaian pada tahun 2006. Namanya masuk ke dalam daftar setelah berhasil melakukan perdamaian antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
28 Οκτ 2024 · Salah satu ilmuwan asal Indonesia yang mendunia adalah B.J. Habibie. Ia telah memberikan banyak kontribusi dalam dunia penerbangan, terutama dalam segi keselamatan. Selain itu, masih ada beberapa ilmuwan dari Indonesia yang penemuannya dikenal secara global, mulai dari bidang sains hingga teknologi.
26 Ιουν 2023 · Pertemuan tahunan yang berlangsung dari 25 hingga 30 Juni 2023 ini dihadiri sekitar 40 orang penerima Hadiah Nobel dan 600 peneliti muda dari sekitar 90 negara. Program pertemuan dan diskusi...
26 Φεβ 2021 · Di masa penjajahan Belanda, Indonesia pernah menghasilkan ilmuwan Christiaan Eijkman yang mendapatkan anugerah Nobel di bidang fisiologi dan kedokteran tahun 1929. Namun, saat ini upaya Indonesia untuk menghasilkan ilmuwan yang layak mendapatkan Nobel dinilai lebih sulit, antara lain, karena belum terbangunnya budaya riset yang baik.