Αποτελέσματα Αναζήτησης
Fabio Fukrer Towoliu (lahir 2 Oktober 1993) dikenal secara profesional sebagai Fabio Asher adalah seorang penyanyi-penulis lagu berkebangsaan Indonesia. Ia mendapatkan pengakuan luas melalui singel perdananya yang dirilis pada tahun 2022 berjudul "Bertahan Terluka" yang populer di berbagai platform musik Indonesia termasuk menempati posisi ...
Fabio Fukrer Towoliu (lahir 2 Oktober 1993; umur 31 tahun) yang dikenali Fabio Asher ialah seorang penyanyi dan penulis lagu Indonesia. Beliau mendapat pengiktirafan meluas menerusi single pertamanya yang dikeluarkan pada 2022 berjudul "Bertahan Terluka" yang popular di pelbagai platform muzik Indonesia termasuk menduduki kedudukan teratas ...
4 Νοε 2022 · Jakarta (ANTARA) - Nama Fabio Asher belakangan menjadi sorotan lantaran pencapaiannya di dunia musik yang luar biasa. Hanya dalam waktu 20 hari, lagu tunggal perdananya langsung viral dalam 20 hari, bahkan dia menyabet piala Pendatang Baru Terbaik dari Anugerah Musik Indonesia (AMI).
13 Νοε 2023 · Sebelum merambah menjadi penyanyi di dunia musik, pria kelahiran Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara ini memulai karirnya sebagai penyanyi di acara-acara pernikahan dan sering membagikan cover lagu melalui media sosial miliknya. Meskipun perjalanan musiknya penuh dengan tantangan, Fabio tak pernah menyerah.
4 Νοε 2022 · Jakarta (ANTARA) - Nama musisi Fabio Asher belakangan menjadi sorotan. Hanya dalam waktu 20 hari, lagu tunggal perdananya langsung viral, bahkan dia menyabet piala Pendatang Baru Terbaik dari Anugerah Musik Indonesia (AMI). Mari mengenal lebih dekat sosok Fabio Asher sebenarnya.
11 Μαΐ 2024 · Terdapat banyak pandangan ulama terkait musik dilihat dari berbagai sudut pandang, mulai dari pendapat ulama tafsir terkait ayat dihubung kaitkan dengan musik, tinjauan hadits nabi, juga pendapat ulama fikih terkait hukum bermusik.
19 Νοε 2022 · Hukum Dengar Lagu dan Musik. وكل ذلك جائز ما لم يدخل فيه المزامير والأوتار التي من شعار الأشرار. Artinya, “Semua alat musik itu boleh kecuali seruling dan gitar, karena bagian dari syiar orang-orang yang buruk.” (Imam Al-Ghazali, Ihyâ’ ‘Ulȗm al-Dîn, juz II, halaman 273-274).