Αποτελέσματα Αναζήτησης
Atresia folikuler adalah pecahnya folikel ovarian, yang terdiri dari oosit yang dikelilingi oleh sel granulosa dan sel-sel teka internal dan eksternal. Kejadian tersebut terjadi secara berkelanjutan sepanjang kehidupan wanita, saat mereka lahir dengan jutaan folikel namun hanya akan berovulasi sebanyak sekitar 400 kali pada masa hidup mereka ...
Folikulogenesis dimulai dengan diambilnya folikel primordial ke dalam suatu kumpulan yang berisi folikel-folikel yang sedang tumbuh berkembang dan dapat diakhiri baik dengan ovulasi atau mati menjadi atresia.
Follicular atresia is a normal process in the ovary (Figure 26.6) to regulate the number of follicles in the developing pool and increases in follicular atresia can be observed secondary to xenobiotic administration.
Follicular atresia refers to the process in which a follicle fails to develop, thus preventing it from ovulating and releasing an egg. [1] It is a normal, naturally occurring progression that occurs as mammalian ovaries age.
Atresia folikuler adalah pecahnya folikel ovarian, yang terdiri dari oosit yang dikelilingi oleh sel granulosa dan sel-sel teka internal dan eksternal. Kejadian tersebut terjadi secara berkelanjutan sepanjang kehidupan wanita, saat mereka lahir dengan jutaan folikel namun hanya akan berovulasi sebanyak sekitar 400 kali pada masa hidup mereka.
Atresia is a normal process in the ovary that occurs at all stages of follicular development throughout female reproductive life (Gosden and Spears 1997). When a primordial follicle is activated, it is destined to enter the growing follicle pool or to undergo atresia.
Introduction. Throughout ovarian development and function in mammals, a highly orchestrated, periodic process known as follicular atresia occurs that destroys and eliminates follicles and oocytes from the ovary. Follicular atresia is pervasive.