Αποτελέσματα Αναζήτησης
5 Οκτ 2020 · KOMPAS.com – Batik Indonesia telah dikenal secara mendunia. Bahkan, UNESCO pun mengakui batik Indonesia sebagai warisan budaya dunia. Lantas apa yang membuat UNESCO mengakui batik dengan predikat tersebut? Wakil Ketua Yayasan Lasem Heritage Yulia Ayu menuturkan, setidaknya ada tiga kriteria di balik penetapan UNESCO terhadap batik.
Batik merupakan warisan nenek moyang Indonesia yang sampai saat ini masih ada. Batik juga pertama kali diperkenalkan kepada dunia oleh Presiden Soeharto, yang pada waktu itu memakai batik pada Konferensi PBB. Batik tidak hanya dikenakan untuk orang tua atau acara formal saja.
Batik adalah lebih dari sekadar kain berpola; ia adalah warisan yang harus dijaga, dipromosikan, dan diwariskan ke generasi mendatang. Dalam keragaman kita, batik menjadi benang yang mempersatukan bangsa Indonesia yang beragam.
sebuah istilah yang diberikan pada tekstil tradisional yang dibuat dengan teknik rintang malam menggunakan lelehan lilin malam panas dan pewarna alami. Kain Batik memiliki kekhasan pola dan ornamen yang rumit, serta sarat dengan nilai-nilai filosofis yang mencerminkan identitas bangsa Indonesia.
3 Οκτ 2024 · Pengajuan batik untuk mendapatkan status sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi oleh UNESCO dilakukan pada tahun 2008. Ini adalah bukti upaya serius dari pemerintah Indonesia untuk memperkenalkan batik ke panggung dunia dan mendapatkan pengakuan global. Setelah pengakuan dari UNESCO, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ...
2 Ιαν 2024 · Batik bukanlah sekadar kain berwarna-warni, melainkan warisan budaya yang telah melintasi zaman dan benua. Sejarah batik bermula dari kata "ambatik" yang berarti menulis dengan lilin. Proses pembuatan batik melibatkan teknik melukis lilin pada kain, kemudian mewarnainya.
2 Οκτ 2017 · Pengakuan batik sebagai warisan dunia ini berlaku sejak Badan PBB untuk Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan atau UNESCO, menetapkan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and the Intangible Heritage of Humanity) pada 2 Oktober 2009.