Yahoo Αναζήτηση Διαδυκτίου

Αποτελέσματα Αναζήτησης

  1. "Bapa," kata-Nya, "kalau boleh, jauhkanlah daripada-Ku penderitaan yang Aku harus alami ini. Tetapi jangan menurut kemauan-Ku, melainkan menurut kemauan Bapa saja." Dia pun pergi sedikit lebih jauh dari mereka, lalu sujud dan berdoa. Kata-Nya, “Ya Bapa-Ku, kalau bisa, jangan biarkan Aku menjalani penderitaan ini!

  2. Lalu Imam Besar itu berdiri dan berkata kepada-Nya: ”Tidakkah Engkau memberi jawab atas tuduhan-tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?” Tetapi Yesus tetap diam. Lalu kata Imam Besar itu kepada-Nya: ”Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah, atau tidak.” Jawab Yesus: ”Engkau telah mengatakannya.

  3. 29 Απρ 2024 · Kau menyayangiku lebih dari yang kurasa. Lebih dari bapa di dunia Kau menjaga hidupku, ya Allah Bahkan lebih dari kasih seorang ibu Engkau selalu menyambutku. Kau mengasihiku lebih dari yang kuduga Bahkan di saat ku tiada menyadarinya Kau sentuh hatiku dengan kasih yang sempurna Kau menyayangiku lebih dari yang kurasa, oo-hoo

  4. 21 Δεκ 2022 · Lagu ini menggambarkan hubungan seseorang yang dekat dan sangat mengasihi Tuhannya, sampai bisa memanggil Dia Bapa. Nah, siapa sangka ada 3 sikap hati yang bisa kita pelajari dari lagu ini? Temukan di artikel berikut.

  5. Sekali lagi Yesus pergi berdoa, kata-Nya, "Bapa, kalau penderitaan ini harus Aku alami, dan tidak dapat dijauhkan, biarlah kemauan Bapa yang jadi." Untuk kedua kalinya Yesus pergi lagi berdoa, “Bapa-Ku, kalau penderitaan ini tidak mungkin Aku hindari, maka jadilah sesuai dengan kehendak-Mu.”

  6. Bila hati terasa berat Tak seorang pun mengerti bebanku Kutanya Yesus apa yang harus kubuat Dia berfirman mari datanglah Dia selalu pedulikan aku Ku datang Yesus Dia pikul Sgala bebanku. Sujud di altarNya Kubawa hidupku Kutrima anugrahNya Dia ampuniku dan bebaskanku Dia ubah hidupku Bahrui hatiku sesuatu terjadi Saat datang di altarNya

  7. Yesus berkata, “Jika engkau berdoa, engkau harus berkata begini: Bapa kami yang ada di sorga.” Di kalimat pertama ini mengajarkan kita, bukan hanya hidup di bumi saja dan hanya bersandar pada segala makanan dunia ini saja, tetapi bersandar setiap kalimat yang keluar dari mulut Allah Bapa.