Αποτελέσματα Αναζήτησης
20 Απρ 2023 · KOMPAS.com - Budaya kerja 5R terdiri dari ringkas, rapi, resik, rawat, dan rajin merupakan suatu metode penataan dan pemeliharaan wilayah kerja secara intensif yang berasal dari Jepang yang dikenal dengan 5S.
6 Νοε 2023 · Budaya 5S - Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun - merupakan pedoman yang mencerminkan nilai-nilai yang telah mengalir dalam darah kita selama berabad-abad. Nilai-nilai inilah yang telah membantu kita menciptakan masyarakat yang hidup dalam damai dan harmoni.
Dalam bahasa Indonesia, kita bisa menterjemahkan 5S sebagai 5R; Seiri (Ringkas), Seiton (Rapi), Seiso (Resik), Seiketsu (Rawat), Shitsuke (Rajin). 5S adalah filosofi dan cara bagi suatu organisasi dalam mengatur dan mengelola ruang kerja dan alur kerja dengan tujuan efesiensi dengan cara mengurangi adanya buangan (waste) baik yang bersifat ...
5 Ιαν 2024 · Implementasi 5S bukan hanya sekadar membersihkan dan merapikan tempat kerja, tetapi melibatkan perubahan budaya di seluruh organisasi. Dengan menerapkan konsep 5S, organisasi dapat mencapai efisiensi operasional, meningkatkan kualitas, dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan efisien.
Budaya Kerja Perusahaan / Organisasi yang diakui paling unggul di dunia adalah Budaya Kerja 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke). Budaya Kerja 5S mudah dimengerti, tetapi adalah sangat sulit di terapkan. Di Indonesia sampai saat ini dari pengamatan, sangat sedikit yang berhasil menerapkan Budaya Kerja 5S, menjadi kebiasaan dan sikap ...
Budaya kerja 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke) adalah suatu budaya untuk memperbaiki kulitas lingkungan kerja. Budaya kerja 5S akan memberikan rasa aman dan nyaman terhadap karyawan dalam melakukan kegiatan sehari-hari tanpa mengabaikan faktor produktifitas.
19 Οκτ 2019 · KOMPAS.com – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), M. Hanif Dhakiri mengatakan pentingnya penerapan budaya 5S di lingkungan kerja guna meningkatkan produktivitas. Adapun 5S merupakan sebuah metode penataan dan pengelolaan tempat kerja secara sistematis dan terorganisir dengan pendekatan proses perubahan sikap.