Αποτελέσματα Αναζήτησης
18 Οκτ 2022 · Salah satu contoh karya seni rupa 3 dimensi adalah seni kriya. Menurut laman Universitas STEKOM, kata ‘kriya’ berasal dari bahasa Sansekerta krya yang berarti “mengerjakan”. Berdasarkan etimologinya, kata ini bermakna sebuah kegiatan kreatif yang mampu menghasilkan benda atau objek tertentu.
13 Νοε 2021 · Seni kriya adalah seni yang dihasilkan menggunakan tangan, melalui berbagai media seni. Karya seni kriya dapat dikategorikan sebagai karya seni rupa. Istilah seni kriya berasal dari bahasa Sansekerta, yakni kata "krya" berarti mengerjakan. Kata tersebut kemudian berkembang menjadi karya, kriya, dan kerja.
2 Μαρ 2023 · Dilansir dari Buku Seni Kriya Nusantara (2022) oleh Deni Setiawan, seni kriya adalah karya yang menekankan keterampilan tangan dalam proses berkarya dan mengutamakan bentuk dan kerajinan yang diciptakan untuk fungsi tertentu.
9 Σεπ 2019 · Seni kriya adalah salah satu cabang seni rupa yang menghasilkan benda kerajinan (craft) yang bernilai seni dan membutuhkan keahlian tangan (craftsmanship) yang tinggi untuk membuatnya. Kriya menghasilkan benda seni seperti: Ukiran hias dari kayu atau batu, Topeng, Berbagai hiasan meja, Anyaman, Guci, Mainan, Kain Songket, dll.
19 Ιουλ 2023 · Adapun contoh seni kriya berdasarkan jenisnya adalah sebagai berikut. 1. Kriya Anyaman. Seni kriya anyaman adalah sebuah karya seni yang dibuat dengan menggunakan bahan anyaman dari bambu, rotan, pandan, eceng gondok, dan mendong. Seni kriya jenis ini dianyam menggunakan jalur melintang dan membujur.
Beberapa contoh produk karya seni kriya sebagai fungsi benda mainan adalah kipas tangan, congklak, boneka dan beberapa benda lainnya. 4. Benda Seni Eksperimental. Saat ini kriya kerap dijadikan sebagai media seni murni kontemporer untuk bisa membuat karya seni yang begitu eksperimen rasul.
15 Μαρ 2023 · Nah, berikut ini pun beberapa contoh seni kriya di Indonesia yang memiliki ciri serta keunikannya masing-masing. 1. Batik. Batik merupakan salah satu identitas budaya masyarakat Indonesia yang telah ditetapkan oleh UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009 dalam kategori Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi.