Αποτελέσματα Αναζήτησης
Bahasa sebagai citra kepribadian bermakna bahwa bahasa berkaitan dengan etika berbahasa yang diyakininya. Etika berbahasa ini sangat erat berkaitan dengan pemilihan kode bahasa, norma-norma sosial, dan sistem budaya yang berlaku dalam satu masyarakat.
Definisi karakter. Kata karakter secara etimologis seperti termuat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia karakter diartikan sebagai sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain. 1 Sedangkan dalam kamus umum bahasa Indonesia kata karakter berarti tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi ...
Bahasa dan pikiran dalam entitas perilaku menurut Sapir-Whorf yang dikenal sebagai hipotesis Sapir-Whorf memandang bahasa sebagai cermin budaya, merupakan episode baru yang berawal pada abad ke- 18 dan populer pada abad ke-20. Keunikan setiap bahasa sebagai prinsip utamanya dalam rangka mengkaji bahasa dengan ketekunan
adalah ucapan pikiran dan perasan manusia secara teratur, yang mempergunakan bunyi sebagai alatnya selain itu. Pengertian Bahasa menurut Harun Rasyid, Mansyur & Suratno (2009) bahasa merupakan struktur dan makna yang bebas dari penggunanya, sebagai tanda yang menyimpulkan suatu tujuan. Sedangkan bahasa menurut kamus besar Bahasa Indonesia ...
memandang bahasa sebagai tingkah laku sosial (sosial behavior) yang dipakai dalam komunikasi sosial. Suwarna (2002: 4) bahasa merupakan alat utama untuk berkomunikasi dalam kehidupan manusia, baik secara individu maupun kolektif sosial. Kridalaksana (dalam Aminuddin, 1985: 28-29) mengartikan bahasa sebagai suatu
fungsi bahasa: (1) fungsi kebudayaan, (2) fungsi kemasyarakatan, (3) fungsi. perorangan, dan (4) fungsi pendidikan. Keempat macam fungsi itu tentu. berkaitan juga, sebab ‘perorangan’ adalah anggota ‘masyarakat’ yang hidup. dalam masyarakat itu sesuai dengan pola-pola ‘kebudayaannya’ yang diwariskan.
manusia yang mengajarkan serta menanamkan nilai-nilai karakter yang mulia kepada umatnya. Sebaik-baik manusia adalah yang baik karakter atau akhlaknya dan manusia yang sempurna adalah yang memiliki akhlak al-karīmah, karena ia merupakan cerminan iman yang sempurna.11 Secara spesifik, Ibn Miskawaih menegaskan bahwa perbuatan manusia