Αποτελέσματα Αναζήτησης
Berdasarkan hasil angket usia remaja yang merokok yaitu 28,6% berusia 15 tahun, 22,9% berusia 16 tahun, 31,4% berusia 17 tahun, 8,6% berusia 18 tahun, 8,6% berusia 19 tahun.
Pada kehidupan remaja saat ini, merokok merupakan suatu pemandangan yang sangat tidak asing. Kebiasaan merokok dianggap dapat memberikan kenikmatan bagi perokok, namun di lain pihak dapat menimbulkan dampak buruk bagi perokok sendiri maupun orang-orang disekitarnya. Berbagai kandungan zat yang terdapat di dalam
Hampir sebagian remaja memahami akibat-akibat yang berbahaya dari asap rokok tetapi mengapa mereka tidak mencoba atau menghindar perilaku tersebut? Ada banyak alasan yang melatarbelakangi perilaku merokok pada remaja. Menurut Kurt Lewin (dalam Komasari & Helmi, 2000), perilaku merokok merupakan fungsi dari lingkungan dan individu.
Pembahasan: Telaah ini menemukan bahwa faktor psikososial (pengetahuan, sikap, pengaruh teman, pengaruh orang tua, media massa dan kebudayaan) memberikan kontribusi yang cukup besar dalam pembentukan perilaku merokok pada remaja.
1. Konsep remaja merokok a. Remaja Remaja adalah masa terpenting dalam perkembangan fisik, kognitif maupun emosional. Menurut Menteri Kesehatan RI (2010), remaja adalah mereka yang berada pada rentang umur 10 sampai 19 tahun. Pada masa remaja banyak terjadi perubahan dan perkembangan pada
• 76,6% pelajar yang merokok, membeli rokok sigaret dari toko, warung, penjual di jalanan, atau kios. • Di antara para pelajar yang saat ini merokok sigaret yang pernah mencoba membeli sigaret, 60,6% tidak dicegah membeli atas dasar usianya .
Studi ini menginvestigasi faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku merokok pada remaja. Peer attachment, stres (peningkatan beban kerja, rendahnya performa akademik, dan nilai yang rendah), pola asuh (authoritarian, otoritatif, dan permisif) dihipotesiskan mempengaruhi keterlibatan remaja dalam merokok. 249 siswa dari SMP Darussalam