Αποτελέσματα Αναζήτησης
Bangsa Indonesia terdiri dari banyak suku bangsa yang tersebar dari Sabang sampai ke Merauke, setiap daerah atau suku yang ada di Indonesia mewariskan hasil-hasil karya berupa kesenian, budaya yang masih terpelihara dan masih hidup sampai saat ini. Salah satu daerah tersebut adalah Sumatera Utara terkenal
Aspek yang dibahas dalam artikel ini, yaitu rumah tradisional Jawa sebagai bentuk arsitektural, simbolisme budaya, dan estetika masyarakat, serta kesakralan dan profanitas dalam setiap elemen rumah tradisional Jawa.
Secara Antropologis, bentuk rumah manusia dikelompokan kedalam tiga jenis, yaitu : rumah yang setengah dibawah tanah (semi-subterranian dwelling), rumah diatas tanah (surface dwelling), rumah diatas tiang (pile dwelling). Dari sudut penggunaanya, tempat berlindung di bagi dalam tiga golongan,
menemukan bahwa bentuk rumah-rumah di daerah Minahasa memiliki kemiripan bentuk dengan rumah-rumah di daerah Filipina Selatan (gambar 31), diperkirakan kemiripan ini terjadi karena kondisi daratan Minahasa dahulunya satu daratan dengan daerah Filipina.
Salah satu ciri khas suku Bugis, yaitu rumah adat tradisionalnya. Rumah adat tradisional suku bugis memilki makna dan nilai-nilai kearifan lokal. Ada tiga bagian rumah yang memiliki nilai filosofis yang dipercaya oleh Suku Bugis. Rakkeang (bagian atas rumah) merupakan bagian tertinggi sebuah rumah.
Abstrak Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengungkap perubahan makna fungsi rumah tradisional yang diakibatkan oleh masuknya fungsi dan kegiatan baru, yaitu kegiatan industri rumah tangga yang berada di Kudus. Obyek studi adalah beberapa rumah di Desa Kauman dan di Desa Langgardalem, kecamatan Kota, Kudus.
Ungkapan nilai-nilai tradisi masyarakat yang terlihat pada bentuk rumah tradisional mencerminkan sosial budaya masing-masing daerah. Bangunan rumah tradisional suku Batak dikenal dengan rumah Bolon, arti kata Bolon adalah
