Αποτελέσματα Αναζήτησης
7 Σεπ 2021 · Munir dibunuh di dalam pesawat saat terbang dari Jakarta ke Belanda dengan racun jenis arsenik. Hingga kini, kasus pembunuhan pendiri Imparsial dan aktivis Komisi U=untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) itu belum tuntas mengungkap dalang pembunuhan.
- Kronologi Pembunuhan Munir: Diracun di Udara Saat Menuju Belanda
KOMPAS.com - Pada 7 September 2004, aktivis hak asasi...
- Kronologi Pembunuhan Munir: Diracun di Udara Saat Menuju Belanda
14 Σεπ 2022 · KOMPAS.com - Pada 7 September 2004, aktivis hak asasi manusia (HAM), Munir Said Thalib, meninggal dunia karena diracun ketika sedang dalam penerbangan menuju Belanda. Sudah 17 tahun berlalu, tetapi kasus pembunuhan Munir masih diselimuti misteri.
12 Σεπ 2022 · Untuk mengingat kembali kasus Munir, berikut kronologi pembunuhannya seperti dicatat detikcom: 7 September 2004. Munir meninggal di atas pesawat Garuda dengan nomor GA-974 ketika sedang menuju Amsterdam untuk melanjutkan kuliah pascasarjana.
8 Σεπ 2024 · TEMPO.CO, Jakarta - Amnesty International Indonesia meragukan keseriusan pemerintah dalam mengungkap siapa dalang di balik pembunuhan Munir Said Thalib. Pada 7 September 2024, genap 20 tahun sejak aktivis HAM yang vokal tersebut dibunuh. Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid, menyesalkan hingga saat ini pelaku utama ...
7 Σεπ 2022 · Kronologi Kematian Munir Pada Senin, 6 September 2004, tepatnya pukul 21.55 WIB pesawat dengan nomor penerbangan Garuda Indonesia GA-974 lepas landas dari Jakarta menuju Belanda. Hijrah ke Belanda dilakukan oleh Munir untuk menempuh pendidikannya di Universitas Utrecht, Amsterdam.
Munir Said Thalib (8 Desember 1965 – 7 September 2004) adalah seorang aktivis hak asasi manusia Indonesia. Ia merupakan satu dari sekian pendiri lembaga swadaya masyarakat Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) dan Imparsial.
12 Σεπ 2022 · Puncaknya, Munir ditemukan meninggal di pesawat Garuda Indonesia yang terbang dari Jakarta menuju Amsterdam pada 7 September 2004. Berdasarkan otopsi yang dilakukan otoritas Belanda, Munir dinyatakan meninggal karena diracun arsenik.