Αποτελέσματα Αναζήτησης
Menurut (Thompson & Bowen, 2017, hlm. 26), di fase offline editing dibagi lagi menjadi beberapa tingkat, yaitu dimulai dari acquire, organize, review and select, assemble, hingga rough cut. Setelah itu, dilanjutkan dengan fase online editing yang dimulai dari fine cut, picture lock, finishing, lalu kemudian yang
Schenk (2011) juga mengatakan bahwa offline editing merupakan sebuah tahapan proses penyusunan gambar yang berkualitas rendah yang bertujuan untuk menciptakan draft kasar dari film. Proses offline editing tidak mementingkan kualitas gambar yang terpenting adalah struktur atau jalan cerita film. Pada proses
editing offline adalah penggabungan dari editing offline dengan menggunakan proxy files. Sedangkan proxy files merupakan salinan file media yang HDV asli tapi dengan resolusi atau kualitas rendah, yang digunakan sebagai file sementara untuk mengedit dengan CPU sepesifikasi rendah atau I/O. Rendering kemudian dilakukan dengan
Melalui corporate video ini, penulis dapat membangun narasi SOP dengan durasi yang singkat dan jelas tanpa mengurangi struktur SOP proses produksi polybag. Sehingga, informasi dari narasi SOP dapat dengan mudah tersampaikan kepada penonton.
Editing offline, pada proses editing offline seorang editor haruslah ikut serta didalamnya, berupa pengambilan video, penyesuaian video dengan skrip atau naskah, dan pengumpulan hasil video
Editing video ini dilakukan secara offline dengan memanfaatkan feature multicamera dan marker pada software video editing adobe premiere pro. Teknik ini bekerja dengan cara mensinkronisasikan hasil rekam 2 kamera atau lebih dengan mengacu pada satu penanda adegan.
Tujuan dari penulisan Laporan Tugas Akhir ini untuk menjelaskan peran editor dalam implementasi teknik kreatif dalam produksi penyuntingan Offline dan Online karya short mockumentary film “Behind, Behind the Scenes: How to Take a Shoot?”.
