Αποτελέσματα Αναζήτησης
7 Σεπ 2021 · Munir dibunuh di dalam pesawat saat terbang dari Jakarta ke Belanda dengan racun jenis arsenik. Hingga kini, kasus pembunuhan pendiri Imparsial dan aktivis Komisi U=untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) itu belum tuntas mengungkap dalang pembunuhan.
- 4 Skenario Pembunuhan Munir: Dibunuh di Mobil, Disantet, hingga Diracun ...
Skenario pertama, Munir hendak dibunuh pada saat di dalam...
- Kronologi Pembunuhan Munir: Diracun di Udara Saat Menuju Belanda
KOMPAS.com - Pada 7 September 2004, aktivis hak asasi...
- 4 Skenario Pembunuhan Munir: Dibunuh di Mobil, Disantet, hingga Diracun ...
8 Σεπ 2024 · TEMPO.CO, Jakarta - Amnesty International Indonesia meragukan keseriusan pemerintah dalam mengungkap siapa dalang di balik pembunuhan Munir Said Thalib. Pada 7 September 2024, genap 20 tahun sejak aktivis HAM yang vokal tersebut dibunuh.
16 Σεπ 2022 · Skenario pertama, Munir hendak dibunuh pada saat di dalam kendaraan darat seperti mobil. Skenario kedua adalah santet atau teluh. Kemudian skenario ketiga adalah upaya membunuh Munir dengan racun ketika berada di kantor Imparsial.
6 Σεπ 2024 · Mbak Suci, istri Munir, masih berdiri di depan Istana Negara setiap Kamis selama 17 tahun lebih untuk mengingatkan negara tentang nihilnya keadilan atas pembunuhan Munir. Sekarang, penyelidikan kasus pembunuhan Munir kembali dilakukan oleh Komnas HAM.
7 Σεπ 2021 · Kasus besar lain yang ditangani Munir adalah pembunuhan aktivis buruh Marsinah yang diduga tewas di tangan aparat keamanan pada 1994. Ketika menjabat Dewan Kontras, namanya melambung karena membela orang-orang hilang yang diculik.
14 Σεπ 2022 · KOMPAS.com - Pada 7 September 2004, aktivis hak asasi manusia (HAM), Munir Said Thalib, meninggal dunia karena diracun ketika sedang dalam penerbangan menuju Belanda. Sudah 17 tahun berlalu, tetapi kasus pembunuhan Munir masih diselimuti misteri.
12 Σεπ 2022 · Kasus pelanggaran HAM yang berhasil ditangani Munir adalah kasus hilangnya 24 aktivis dan mahasiswa di Jakarta (1997-1998). Selain itu, dia juga menangani kasus pembunuhan besar-besaran terhadap masyarakat sipil di Tanjung Priok (1984 hingga 1998), dan penembakan mahasiswa di Semanggi, Tragedi I dan II (1998-1999).