Αποτελέσματα Αναζήτησης
sastra adalah proses komunikasi, fakta semiotik, terdiri atas tanda, struktur, dan nilai seni, sehingga untuk menganalisisnya memerlukan metode struktural dan semiotik.
Apabila jagat teori sastra terkesan mengacaukan sedemikian itu, bagaimana seharusnya para intelektual ilmu sastra menyikapinya? Pembahasan dalam bab pertama ini mencoba memberikan beberapa konsep dasar tentang hakikat dan relevansi teori sastra dalam upaya menyikapi situasi tersebut.
Buku ini membahas tentang Genre dan Konsep dasar dalam kritik sastra, Formalisme dalam Sastra, Postrukturalisme dalam sastra, Sastra dalam kajian Ekologis, Posmodernisme dalam sastra, Psikologi sastra, Reader Response, Politik Identitas dalam Sastra Kami menyadari bahwa buku yang ada di tangan pembaca ini masih banyak kekurangan.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa karya sastra merupakan karya yang bersifat khayalan yang berupa tulisan dan mengguanakan bahasa yang indah, menghibur, serta cerita pengalaman hidup penciptanya. Dengan menggunakan bahasa yang indah dapat menimbulkan getaran jiwa terhadap seseorang
Artinya dalam upaya memahami dan menjelaskan sebuah karya sastra, sastra sebagai ilmu tidak menilai dari segi moral seperti buruk dan baik, atau hitam-putih. Jadi, sastra sebagai disiplin ilmu, berdiri dan sejajar dengan disiplin ilmu lain.
Psikologi sastra merupakan kajian yang memandang karya sastra sebagai aktivitas kejiwaan. Suatu karya sastra dapat menjadi ungkapan perasaan pengarang yang mengandung cipta, rasa dan karya. Begitu pula pembaca dalam menanggapi suatu karya, tidak mungkin lepas oleh kejiwaan masing-masing.
Karya sastra merupakan sebuah tulisan yang merupakan ekspresi jiwa penciptaan seorang pengarang dengan disertai nilai seni estetis. Karya sastra mempunyai keistimewaan yang tinggi karena bersifat imajinatif, kreatif, dan inovatif (novelty), termasuk puisi. Puisi secara