Αποτελέσματα Αναζήτησης
29 Νοε 2022 · Berikut adalah lirik lagu “Kau Rumahku” dari Raissa Anggiani, sebagaimana dilansir dari Genius: Bagaikan sungai yang tak punya malu. Mengalir meskipun terancam surut. Lalu kakimu melangkah ke rumahku. Setengah melirik mencoba rayu . Apa yang kau inginkan. Dari senyumku ya tuan? Gemar sekali kau lukiskan bintang untukku
10 Ιαν 2022 · Kau Rumahku Lyrics: Bagaikan sungai yang tak punya malu / Mengalir meskipun terancam surut / Lalu kakimu melangkah kerumahku / Setengah melirik, mencoba rayu / Apa yang kau inginkan / Dari...
25 Νοε 2022 · Daripada penasaran, berikut ini lirik lagu Kau Rumahku yang dinyanyikan oleh Raissa Anggiani: Bagaikan sungai yang tak punya malu. Mengalir meskipun terancam surut. Lalu (hmm), kakimu melangkah ke rumahku. Setengah melirik, mencoba rayu. Apa yang kau inginkan. Dari senyumku, ya tuan? Gemar sekali kau lukiskan bintang untukku.
26 Νοε 2022 · Berikut adalah lirik lagu dan makna lagu ‘Kau Rumahku’ karya Raissa Anggiani. Bagaikan sungai yang tak punya malu. Mengalir meskipun terancam surut. Lalu (hmm), kakimu melangkah ke rumahku. Setengah melirik, mencoba rayu. Apa yang kau inginkan. Dari senyumku, ya tuan? Gemar sekali kau lukiskan bintang untukku.
2 Νοε 2023 · Makna lagu “Kau Rumahku” adalah menggambarkan pasangan sebagai tempat yang aman dan nyaman, tempat di mana seseorang selalu kembali meskipun ia pergi jauh. Lagu ini menyiratkan hubungan yang mendalam dan penuh cinta, di mana satu sama lain menjadi rumah yang memberikan ketenangan dan kebahagiaan.
4 Μαρ 2022 · Kau Rumahku merupakan lagu yang dipopulerkan oleh Raissa Anggiani. Lagu berdurasi 4 menit 35 detik ini merupakan lagu pertama dalam single bertajuk "Kau Rumahku" yang dirilis pada 10 Januari 2022. ADVERTISEMENT. Penasaran seperti apa lagunya? Berikut lirik lagu "Kau Rumahku" yang dibawakan Raissa Anggiani. Lirik Lagu Kau Rumahku - Raissa Anggiani.
24 Ιουν 2023 · Lirik Lagu Kau Rumahku. Bagaikan sungai yang tak punya malu. Mengalir meskipun terancam surut. Lalu (hmm), kakimu melangkah ke rumahku. Setengah melirik, mencoba rayu. Apa yang kau inginkan. Dari senyumku, ya tuan? Gemar sekali kau lukiskan bintang untukku. Sungguh lihai tanganmu menata kembali hati. Yang hampir mati.
