Αποτελέσματα Αναζήτησης
A. PENDAHULUAN kata, yaitu kata umum dan kata khusus. Kata Bahasa Jawa dialek Jawa Timur, pada umum, pada dasarnya, sama dengan kata yang dasarnya, merupakan salah satu variasi bahasa terdapat dalam bahasa standar atau bahasa yang terdapat pada masyarakat tutur Jawa induknya, sedangkan kata khusus adalah kata-Timur.
Herawati (2004:45) menjelaskan bahwa jumlah verba dalam bahasa Jawa yang dibentuk dengan nasalisasi (N-) cukup banyak. Nasalisasi adalah proses merubah atau memberi nasal pada fonem-fonem. Prefiks N- pada bahasa Jawa dialek Tegal mempunyai beberapa alomorf, yaitu ng-, m-, n-, ny-, dan prefiks di-, ke-, me-, tak-.
Prefiks bahasa Jawa adalah N- dan ke-. Prefiks N- bahasa Jawa berpadanan dengan meN- dan ber-bahasa Indonesia dan merupakan pembentuk verba turunan aktif. Prefiks ke- bahasa Jawa berpadanan dengan prefiks ter-bahasa Indonesia dan merupakan pembentuk verba turunan pasif. Simulfiks bahasa Jawa adalah N--i dan N--ake. Simulfiks N--i dan N--ake
menciptakan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Proses mengoptimalkan otak kanan dalam belajar bahasa krama yaitu dengan pembelajaran kontekstual, menciptakan pembelajaran kreatif dan pemanfaatan media elektronik. Aktivitas-aktivitas tersebut diharapkan dapat membantu siswa belajar bahasa Jawa ragam krama dengan
ertama di bulan April sampai dengan minggu keempat di bulan Juni 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mendesk. ipsikan bentuk kontastif afiks verba bahasa Jawa dan bahasa Indonesia. Di dalamnya terdapat upaya deskripsi, pencatatan, analis.
maan serta perbedaan dua bahasa yang diperbandingkan. Analisis kontrastif adalah suatu metode analisis pengkajian kontrastif, ini menunjukan kesamaan dan perbedaan antara dua bahasa dengan tujuan untuk menemukan prinsip yang dapat diterapkan pada ma.
Bahasa Jawa merupakan bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat dari suku Jawa. Dalam dunia pendidikan bahasa Jawa dimasukkan kedalam pembelajaran sekolah dasar di daerah seperti Jawa timur.